Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi
MOTIVASI MENULIS BUKU DAN BERPRESTASI
Menulis
itu menuangkan gagasan, pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk tulisan.
Namun memang tidak semua mau menulis. Mengapa seseorang tidak menulis?
Ada dua alasan bagi penulis pemula :
1. Belum
menemukan alasan mengapa harus menulis.
Masih
banyak orang yang mau menulis jika ada alasan yang melatarbelangi atau dipaksa
untuk menulis. Padahal banyak hal yang bisa kita tuliskan, mulai dari hal yang
sederhana, tanpa judul bahkan menulis sesuatu yang tidak penting sekalipun.
Jadi jangan karena belum menemukan alasan menjadikan kita tidak menulis.
2. Tidak
atau belum tahu bagaimana cara menulis.
Alasan
ini memang menjadi alasan terbesar terutama bagi penulis pemula, karena banyak
hasil karya (buku) yang berbeda-beda tata cara penulisannya. Dan memang
diperlukan niatan yang kuat, kemauan yang keras dan kesabaran untuk belajar
menulis. Mimimal ada niat yang kuat untuk menulis, karena ketika kita belum
tahu bagaimana cara menulis dan tidak ada niat untuk bisa dan mau belajar
tentu semua akan kosong tanpa arti.
Mengapa
kita harus menulis? Pertanyaan ini yang sering kali
muncul di tengah-tengah kita. Ada beberapa alasan orang harus menulis,
diantaranya :
1. Identitas
diri
Ada
orang yan menulis karena dia ingin mencari identitas diri. Dia sebenarnya
mempunyai potensi di bidang apa (possionnya di bidang apa). Di sisi tentunya
sebagai penulis pemula harus mencoba beberapa tulisan buku cerita, novel, buku
pelajaran dan yang lain. Mana yang menurutnya paling nyaman dan senang
menulisnya, disitu renjana/passio seseorang dapat diketahui.
2. Royalti/uang
Alasan
kedua mengapa mereka menulis adalah alasan royalti/uang dari hasil penjualan
tulisannya yang sudah diterbitkan.
3. Popularitas
Terkadang
penulis ada juga yang beralasan dengan menulis untuk memperoleh popularitas.
Dikenal banyak orang menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi buku yang ditulis
diterbitkan oleh penerbit nasional atau jurnal internasional, pasti akan
terkenal secara lokal, nasional bahkan manca negara.
4. Berbagi
inspirasi
Ada
juga alasan mereka menulis untuk berbagi inspirasi. Ketika kita menemukan
sesuatu yang baru dan bermanfaat kemudian ditulis dan disampaikan kepada orang
lain. Misalnya menu makanan baru atau desain pakaian atau rumah atau yang lain.
5. Menyuarakan
kebenaran
Ketika
seseorang harus menyerukan sebuah kebenaran seorang diri maka tentu saja
membutuhkan waktu, tenaga dan jangkaunnya sempit. Tetapi menyuarakan kebenaran
melalui tulisan maka sebarannya akan jauh dan didengar/dibaca banyak orang.
6. Sebarkan
ilmu
Para
ilmuan terkadang memiliki alasan tersendiri ketika mereka menulis. Tidak lagi
semata-mata untuk mendapatkan royalti tetapi lebih pada menyebarkan ilmu.
Terutama ilmu-ilmu dasar yang cenderung tetap dan dirasakan sudah menjadi
barang langka.
7. Terpaksa
Alasan
ini merupakan alasan kebanyakan orang, yaitu karena terpaksa. Mereka mau
menulis ketika dipaksa menulis untuk memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya menulis laporan karena tuntutan
pekerjaan atau menulis tugas akhir karena tututan akademik.
Menulis
apa syaratnya ? Minimal ada 4 syarat agar kita bisa
menulis :
1. Mau,
artinya kita mempunyai niat yang lurus untuk belajar menulis. Sebagaimana
disampaikan di atas niat menjadi kunci utama kita bisa menulis dengan baik.
2. Tekun,
artinya kita bersungguh-sungguh dan konsisten dengan apa yang kira rencanakan.
Misalnya ketika kita sudah tentukan waktunya dan tempatnya, kita harus
konsekuen dengan jadwal yang tersebut. Apalagi jika ditambah dengan
memanfaatkan waktu luang yang ada, disela-sela kesibukan kita.
3. Baca/membaca,
artinya kita harus rajin membaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Harapannya setelah banyak membaca kita mempunyai pengetahuan mengenai tata cara
menulis, gaya selingkung, peluang yang menjajanjikan (mengetahi tema yang
dibutuhkan) dan lain sebagainya.
4. Nekad,
artinya ketika kita belum paham atau belum tahu bagaimana cara menulis tetap
mencoba menulis apapun hasilnya. Tanpa harus dibayang-bayangi perasaan takut
untuk menulis.
Sebagai
penulis pemula kita harus terus menulis dan jangan takut salah. Prinsipnya menulislah dengan jelek jelek, jangan takut
salah. Karena orang yang tidak pernah melakukan kesalahan hanyalah orang uang
tidak pernah berbuat apa-apa. Menulis itu sebuah ketrampilan, agar kita menjadi
lebih terampil harus terus berlatih baik dari segi konten maupun bahasa.Tidak
ada seorang penulis pun yang menulis spontan langsung bisa, tetapi harus
melalui sebuah proses dan mulailah dengan :
1.
Paper yaitu
membeli buku-buku yang sesuai dengan apa yang akan kita tulis, dan banyaklah
membaca, misalnya buku-buku tentang teori menulis dan hal-hal yang berkaitan
dengan menulis. Jangan menulis jika kamu
tidak mau membaca. Karena selain terus berlatih, menulis juga membutuhkan
vitamin yaitu dengan membaca.
2.
Person,
banyak berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti dengan apa yang akan kita
tulis. Jika kita akan menulis tentang legenda sebuah tempat, maka kita bisa
berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan “sesepuh” desa tersebut.
3.
Place,
kita harus mendatangi tempat-tempat yang akan kita tulis. Sehingga kita bisa
melihat langsung keadaan lokasi dan mendapat informasi yang lebih akurat di
tempat tersebut.
Pertanyan
selanjutnya adalah bagaimana menerbitkan buku?
Ada
tiga cara dalam menerbitkan buku yaitu melalui major publishing, self
publishing dan jual putus. Dari ketiganya akan dijelaskan mengenai
kelebihan dan kekurangannya.
1. Major
publishing
Kelebihannya
adalah distribusi luas apalagi jika penerbit nasional, hampir tanpa modal
karena semua ditanggung penerbit dan lebih praktis karena penulis hanya
mengirimkan naskah soal dan editing akhir. Sedangkan kekurangannya
kurang fleksibel dan margin profit yang lebih kecil (royalti hanya 10%)
2. Self
publishing
Kelebihannya
adalah lebih fleksibel, margi profit yang lebih tinggi dan pasti terbit.
Sedangkan kekurangannya adalah distribusi sulit, perlu modal besar dan banyak
yang harus dikerjakan.
3. Jual
putus
Kelebihannya
adalah cepat mendapat uang, tidak berkurang meskipun buku kurang laku dijual
dan praktis. Sedangkan kekurangannya adalah pendapatan sesuai dengan
kesepakatan, hak cetak di tangan penerbit dan pendapatan tidak betambah
meskipun di cetak berulang-ulang.
“
Sebenarnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku, tetapi yang ada adalah
orang yang tidak mau menulis buku.”
Agus
Purwadi
SMP
N 4 Ponjong
Comments
Post a Comment