Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi




MOTIVASI MENULIS BUKU DAN BERPRESTASI


10 Mahasiswa Berprestasi dari Teknik Perkapalan Unhas - Kompasiana.com 


Menulis itu menuangkan gagasan, pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk tulisan. Namun memang tidak semua mau menulis. Mengapa seseorang tidak menulis? Ada dua alasan bagi penulis pemula :
1.      Belum menemukan alasan mengapa harus menulis.
Masih banyak orang yang mau menulis jika ada alasan yang melatarbelangi atau dipaksa untuk menulis. Padahal banyak hal yang bisa kita tuliskan, mulai dari hal yang sederhana, tanpa judul bahkan menulis sesuatu yang tidak penting sekalipun. Jadi jangan karena belum menemukan alasan menjadikan kita tidak menulis.
2.      Tidak atau belum tahu bagaimana cara menulis.
Alasan ini memang menjadi alasan terbesar terutama bagi penulis pemula, karena banyak hasil karya (buku) yang berbeda-beda tata cara penulisannya. Dan memang diperlukan niatan yang kuat, kemauan yang keras dan kesabaran untuk belajar menulis. Mimimal ada niat yang kuat untuk menulis, karena ketika kita belum tahu bagaimana cara menulis dan tidak ada niat untuk bisa dan mau belajar tentu  semua akan kosong tanpa arti.


Mengapa kita harus menulis? Pertanyaan ini yang sering kali muncul di tengah-tengah kita. Ada beberapa alasan orang harus menulis, diantaranya :
1.      Identitas diri
Ada orang yan menulis karena dia ingin mencari identitas diri. Dia sebenarnya mempunyai potensi di bidang apa (possionnya di bidang apa). Di sisi tentunya sebagai penulis pemula harus mencoba beberapa tulisan buku cerita, novel, buku pelajaran dan yang lain. Mana yang menurutnya paling nyaman dan senang menulisnya, disitu renjana/passio seseorang dapat diketahui.
2.      Royalti/uang
Alasan kedua mengapa mereka menulis adalah alasan royalti/uang dari hasil penjualan tulisannya yang sudah diterbitkan.
3.      Popularitas
Terkadang penulis ada juga yang beralasan dengan menulis untuk memperoleh popularitas. Dikenal banyak orang menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi buku yang ditulis diterbitkan oleh penerbit nasional atau jurnal internasional, pasti akan terkenal secara lokal, nasional bahkan manca negara.
4.      Berbagi inspirasi
Ada juga alasan mereka menulis untuk berbagi inspirasi. Ketika kita menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat kemudian ditulis dan disampaikan kepada orang lain. Misalnya menu makanan baru atau desain pakaian atau rumah atau yang lain.
5.      Menyuarakan kebenaran
Ketika seseorang harus menyerukan sebuah kebenaran seorang diri maka tentu saja membutuhkan waktu, tenaga dan jangkaunnya sempit. Tetapi menyuarakan kebenaran melalui tulisan maka sebarannya akan jauh dan didengar/dibaca banyak orang.
6.      Sebarkan ilmu
Para ilmuan terkadang memiliki alasan tersendiri ketika mereka menulis. Tidak lagi semata-mata untuk mendapatkan royalti tetapi lebih pada menyebarkan ilmu. Terutama ilmu-ilmu dasar yang cenderung tetap dan dirasakan sudah menjadi barang langka.
7.      Terpaksa
Alasan ini merupakan alasan kebanyakan orang, yaitu karena terpaksa. Mereka mau menulis ketika dipaksa menulis untuk memenuhi persyaratan tertentu.  Misalnya menulis laporan karena tuntutan pekerjaan atau menulis tugas akhir karena tututan akademik.
Menulis apa syaratnya ? Minimal ada 4 syarat agar kita bisa menulis :
1.      Mau, artinya kita mempunyai niat yang lurus untuk belajar menulis. Sebagaimana disampaikan di atas niat menjadi kunci utama kita bisa menulis dengan baik.
2.      Tekun, artinya kita bersungguh-sungguh dan konsisten dengan apa yang kira rencanakan. Misalnya ketika kita sudah tentukan waktunya dan tempatnya, kita harus konsekuen dengan jadwal yang tersebut. Apalagi jika ditambah dengan memanfaatkan waktu luang yang ada, disela-sela kesibukan kita.
3.      Baca/membaca, artinya kita harus rajin membaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. Harapannya setelah banyak membaca kita mempunyai pengetahuan mengenai tata cara menulis, gaya selingkung, peluang yang menjajanjikan (mengetahi tema yang dibutuhkan) dan lain sebagainya.
4.      Nekad, artinya ketika kita belum paham atau belum tahu bagaimana cara menulis tetap mencoba menulis apapun hasilnya. Tanpa harus dibayang-bayangi perasaan takut untuk menulis.

Sebagai penulis pemula kita harus terus menulis dan jangan takut salah. Prinsipnya  menulislah dengan jelek jelek, jangan takut salah. Karena orang yang tidak pernah melakukan kesalahan hanyalah orang uang tidak pernah berbuat apa-apa. Menulis itu sebuah ketrampilan, agar kita menjadi lebih terampil harus terus berlatih baik dari segi konten maupun bahasa.Tidak ada seorang penulis pun yang menulis spontan langsung bisa, tetapi harus melalui sebuah proses dan mulailah dengan :
1.      Paper yaitu membeli buku-buku yang sesuai dengan apa yang akan kita tulis, dan banyaklah membaca, misalnya buku-buku tentang teori menulis dan hal-hal yang berkaitan dengan menulis.  Jangan menulis jika kamu tidak mau membaca. Karena selain terus berlatih, menulis juga membutuhkan vitamin yaitu dengan membaca.
2.      Person, banyak berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti dengan apa yang akan kita tulis. Jika kita akan menulis tentang legenda sebuah tempat, maka kita bisa berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan “sesepuh” desa tersebut.
3.      Place, kita harus mendatangi tempat-tempat yang akan kita tulis. Sehingga kita bisa melihat langsung keadaan lokasi dan mendapat informasi yang lebih akurat di tempat tersebut.

Pertanyan selanjutnya adalah bagaimana menerbitkan buku?
Ada tiga cara dalam menerbitkan buku yaitu melalui major publishing, self publishing dan jual putus. Dari ketiganya akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangannya.
1.      Major publishing  
Kelebihannya adalah distribusi luas apalagi jika penerbit nasional, hampir tanpa modal karena semua ditanggung penerbit dan lebih praktis karena penulis hanya mengirimkan naskah soal dan editing akhir. Sedangkan kekurangannya kurang fleksibel dan margin profit yang lebih kecil (royalti hanya 10%)
2.      Self publishing
Kelebihannya adalah lebih fleksibel, margi profit yang lebih tinggi dan pasti terbit. Sedangkan kekurangannya adalah distribusi sulit, perlu modal besar dan banyak yang harus dikerjakan.
3.      Jual putus
Kelebihannya adalah cepat mendapat uang, tidak berkurang meskipun buku kurang laku dijual dan praktis. Sedangkan kekurangannya adalah pendapatan sesuai dengan kesepakatan, hak cetak di tangan penerbit dan pendapatan tidak betambah meskipun di cetak berulang-ulang.
“ Sebenarnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku, tetapi yang ada adalah orang yang tidak mau menulis buku.”



Agus Purwadi
SMP N 4 Ponjong


Comments