Menulis Dalam Kesibukan
“Sopo Ora Sibuk” menjadi kalimat pertama yang
disampaikan pemateri Moch Khoiri dalam menyampaikan materi menulis dalam
kesibukan. Semua orang pasti mempunyai kesibukan. Bagi mereka yang bekerja di
dalam ruangan disibukkan dengan mengerjakan tugas, menemui tamu, menelpon, rapat
dan yang lain. Yang diluar ruangan atau kantor ada yang sedang belanja, berkunjung
ke rumah saudara, mau ke tempat kerja, berolahraga dan lain sebagainya. Jadi
setiap orang pasti punya kesibukan, dari orang biasa sampai pejabat bahkan
untuk pengangguran sekalipun pasti punya kesibukan untuk mengisi waktu
luangnya.
Manusia hanya sebagai subyek jika
tanpa kata kerja yang mengikutinya. Manusia hanyalah identitas yang mati tanpa
makna. Tetapi akan bermakna ketika diiringi atau diikuti dengan kata kerja. Misalnya
dia sedang bekerja, dia sedang bernyanyi, dia sedang makan dan lainnya. Maka
janganlah kesibukan dijadikan alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Mari kita
timbang lagi apakah alasan karena kesibukan menjadikan kita tidak berkarya itu
sudah tepat?
Penulis sejati akan mencurahkan
segala daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan. Andaikata ia tidak
sedang menulis, ia pasti memikirkan tentang apa yang akan ia tulis. Ada waktu
yang dipilihnya dan tempat yang paling nyaman untuk larut dalam menulis. Sehingga
ia dapat menuangkan isi hati dan pikirannya dalam untaikan kata dan kalimat
agar menjadi tulisan. Ia tidak akan membiarkan satu hari pun tanpa menulis.
Menulis sama wajibnya dengan membaca. Mendidik diri menulis bukan hanya membuat
diri kompeten di bidang menulis, melainkan juga bernai menegakkan prinsip.
Dalam hukum alam di balik kesibukan
pasti ada kelonggaran. Di balik kesulitan pastia ada kemudahan. Dibalik
kesibukan pasti ada kesempatan. Sekarang tinggal bagaimana kita membiasakan diri
hidup dengan kesibukan, yaitu dengan cara mensiasati kesibukan itu atau lebih
dikenal dengan manajemen kesibukan. Jika kita bersikap positif terhadap
kesibukan maka akan menghasilkan aksi yang positif. Tetapi jika kita bersikap
negatif, maka kita tidak akan melakukan apa-apa. Sehingga dalam menulis maka
kita harus bersikap positif dengan kesibukan, kita tidak boleh menyerah dengan
kesibukkan itu. Kita harus mensiasatinya atau memenejnya agar kita tetap bisa
melakukan kegiatan menulis.
Pertanyaannya, mengapa harus menulis
? Ada beberapa pendapat yang dapat kita jadikan sebagai penyemangat untuk
menulis :
“ Ketika kamu berbicara maka suaramu hanya
akan menggema melintas ruangan atau sampai aula saat itu saja, tetapi ketika
kamu menulis maka kata-katamu akan menggema dan menyebrang bertahun-tahun
bahkan berabad-abad”.
“ Apa yang kita angankan, itu akan lenyap. Apa
yang kita katakan akan musnah. Apa yang kita lakukan akan tak tersisa, kecuali
yang dituliskan maka ia akan abadi dan mensejarah dalam hidup kita”. (Moch Khiri)
“ Orang boleh pandai
setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam
masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian “. (Pramoedya Ananta Tur)
“ Begitu seseorang
pengarang mati, tugasnya sebagai pengarang tidak dapat diambil alih orang lain.
Sebaliknya, jika dekan, camat dan mantri polisi mati, dalam waktu singkat akan
ada orang yang dapat dan mampu menggantikannya.” (Budi Darma)
Menulis itu berkomunikasi bukan hanya
berekspresi. Jika menulis hanya berekspresi maka kita akan menulis sesuka hati
kita. Tetapi jika menulis merupakan sarana berkomunikasi maka seakan-akan kita
berhadapan dengan orang yang kita ajak berkomunikasi. Ketika kita menulis ada
sesuatu yang akan kita komunilasikan baik berupa perasaan, gagasan, pengalaman dan
yang lain kepada pembaca. Sehingga dapat dibayangkan kita berada dalam suatu
forum yang saling berhadapan kepada orang lain.
Selanjutnya tulisan dalam menulis
harus sesuai dengan kebutuhan audensi. Kita harus memahami tulisan apa yang
memang dibutuhkan oleh pembaca. Di sinilah pentingnya kita membaca baik
literatur maupun membaca situasi yang terjadi di sekitar kita. Dan memang pada
tahapan ini kita harus banyak belajar dan jeli dalam mengamati keadaan dan
kondisi, sehingga apa yang kita tulis benar-benar dibutuhkan. Misalnya saat
pemaparan covid-19 ini, maka tentunya buku-buku yang berkaitan dengan covid-19
banyak dicari oleh pembaca.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya
adalah pengorganisasian tulisan. Tulisan yang kita tuangkan dalam sebuah buku
harus enak diikuti dan menarik, sehingga pembaca akan membaca semua tulisan
kita. Jangan menulis satu halaman hanya satu alinea atau satu paragraf. Maka
harus diperhatikan hubungan kalimat dengan kalimat, huhungan paragraf dengan
paragraf dan seterusnya agar pembaca tertarik dengan apa yang kita tulisanka.
Terakhir, bahasa yang kita gunakan
harus komunikatif artinya disesuaikan
dengan tulisan. Jika kita menulis buku karya ilmiah maka bahasa yang digunakan
juga bahasa ilmiah. Sedangkan untuk tulisan yang bersifat umum maka kita
menggunakan populer atau semi populer atau semi ilmiah agar bahas yang kita
gunakan dapat benar-benar menyapa masyarakat luas.
Bagaimana agar kita dapat
jitu dalam menulis ? Ada 17 strategi jitu dalam menulis :
1. Tetapkan
niat menulis
Kita harus benar-benar menyadari niat
apa yang mendasari untuk menulis. Sehingga kita tidak akan kehilangan arah dan
tujuan kita menulis. Agar pesan yang akan disampaikan akan diterima oleh
pembaca.
2. Rajinlah
membaca
Ada sebuah ungkapan bahwa orang yang
membaca itu seolah-olah melihat masa lalu dan masa depan. Membaca itu biasanya
mendahului menulis dan getaran atau pemicu untuk menulis itu selalu di mulai
dari membaca. Dan ketika kamu membaca buku yang bagus maka ketika kamu menulis
akan keluar tulisan bagus dari bukumu.
3. Gunakan
alat perekam
Ketika bepergian atau ke mamapun
siapkan alat perekam baik alat tulis maupun handphone. Apapun direkam dan
ditulis ide-ide itu untuk mengembangkan tulisan kita. Cara terbaik untuk memiliki
ide yang bagus adalah dengan memiliki banyak ide, sehingga kita bisa menulis
ide mana yang akan kita tulis.
4. Kobarkan
inspirasi menulis
Inspirasi bisa dikembangkan ketika
kita kaya akan pengetahuan. Inspirasi sama dengan pengetahuan awal atau bekal
pengetahuan yang dimiliki seseorang plus sebuah trik. Inspirasi bisa
dikonstruksi atau diciptakan tentu dengan banyak membaca. Jangan menunggu
inspirasi turun dari langit atau keluar dari bumi.
5. Tentukan
waktu utama
Pilih waktu yang sesuai sore hari,
alam hari atau pagi hari. Sesuaikan dengan jam kerja atau kesempatan yang
sesuai dengan kesibukan kita. Dan yang penting kita harus nyaman saat menulis.
Pegang komitmen kita untuk menulis sesuai waktu yang telah kita pilih atau
tentukan tadi.
6. Bagi
pemula, menulis bebas
Untuk pemula silahkan menulis bebas (free
writing), menulis spontan yakni secara bebas untuk berlatih menuangkan
gagasan atau pengalaman dan perasaan secara lancar dengan menggunakan bahasa
tutur (saya, aku) seakan-akan tulisan itu berasal dari bahas lisan (bercerita).
Orang yang menulis bebas itu sebenarnya sedang mengoptimalkan kerja otak kanan
dan meminimalkan kerja otak kiri. Otak kanan itu suka spontanitas, penuh
kebebasan dan tanpa aturan. Sedangkan otak kiri menuntut kerja yang teratur, runut,
sistematis dan penuh pertimbangan. Menulis bebas menghilangkan rasa takut salah
tentang tata tulis dan aturan-aturan baku. Jadi menulis bebas biasanya
progresnya atau kemajuan menulisnya akan lebih baik atau lebih optimal.
7. Menulis
di dalam hati
Sebenarnya bisa menulis dalam hati
atau pikiran, merancang tentang apa yang akan ditulis. Semua ide-ide bagus
biasanya muncul secara spontan, jangan lewatkan ide bagus itu catat dalam hati
atau pikiran dan akan lebih baik ditulis dalam catatan dan nanti tinggal
dikembangkan.
8. Menulis
di waktu utama
Ketika sudah ditetapkan misalnya
setelah sholat asar atau sholat subuh maka harus konsekuen dengan menulis di
waktu utama ini. Dan betul-betul harus disiplin terhadap waktu yang telah
ditetapkan.
9. Memanfaatkan
waktu luang
Ketika di waktu utama kita tidak bisa
memenuhi secara maksimal untuk menulis, maka dapat memanfaatkan waktu luang
untuk menulis. Dalam kegiatan sehari-hari pasti ada waktu entah seberapa pasti
ada waktu luang, maka manfaatkan waktu yang sedikit ini untuk tetap menulis.
10. Menulis
yang dialami
Semua yang dialami bisa dituliskan,
misalnya mengadakan travelling ke luar negeri atau pergi ke banyak kota
di negeri ini kita bisa ditulis dalam bentuk catatan perjalanan atau catatan
harian. Kalau suka berkemah atau berkemping itu bisa diubah menjadi bahan
cerita atau dijadikan sebuah buku.
11. Menulis
yang dirasakan
Ada penulis yang memanfaatkan
kekuatan perasaannya untuk menghasilkan sebuah karya yang luar biasa.
12. Menulis
selaras minat dan pekerjaan
Sebagai seorang guru, kita menulis
tentang kegiatan prakrik mengajar yang terbaik atau mungkin dalam bentuk
penelitian tindakan kelas.
13. Menulis
dengan riang
Menulislah dengan perasaan senang
atau bahagia. Einstain mengatakan bahwa karya terbaik tidak terselesaikan
ketika dia tidak bahagia. Hanya orang yang bahagialah yang akan menghasilkan
karya yang terbaik.
14. Menulis
yang banyak
Silahkan menulis yang banyak satu,
dua atau tiga. Dengan menulis yang banyak itu sebenarnya kita belajar menulis
yang bagus, kuantitas akan menghasilkan kualitas.
15. Read
better, write faster
Di era modern seperti ini kita harus
pinter membaca dan cepat menulis. Coba menulis dengan lebih cepat, kalau biasanya
menulis satu artikel dalam 2-3 jam coba selesaikan dengan waktu lebih singkat.
16. Buatlah
motto yang dahsyat
Buatlah motto yang bisa memotivasi
kita untuk menulis. Misalnya Write Everyday (Menulis Setiap Hari) atau
tulisan yang lain agar ketika tergerak untuk rajin menulis.
17. Menulis
dengan do’a
Sebelum menulis akan lebih baik
diawali dengan berdo’a agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menulis.
Menulis menjadi sesuatu sebenarnya
mudah dan sederhana, dengan syarat kita harus mempunyai niat yang kuat untuk
melakukannya. Konsekuen dengan apa yang kita rencanakan, dan lakukan dengan
senang hati dan selaras dengan minat dan pekerjaan serta jangan lupa berdo’a
untuk kebaikan dan kelancaran semuanya.
“ Hanya orang yang
bahagialah yang akan menghasilkan karya yang terbaik”.
Agus Purwadi
SMP N 4 Ponjong
Kunjungi dan tinggalkan jejak Anda
ReplyDelete