Merancang Desain Pembelajaran Modern




MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN MODERN


Bahasa Rusia Bahasa 4D Ponsel Musik Belajar Mesin dengan Kartun ...


Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Sehingga kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam pengembangan dan mengoptimalkan semua potensi yang dimilikinya serta akan memenangi semua persaingan dalam kehidupan ini. Minimal dapat mencari solusi terbaik ketika menemui permasalahan baik masalah pribadi, di masyarakat maupun dalam sebuah instansi.

Salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning atau pembelajaran campuran. Pembelajaran model ini merupakan program pendidikan formal yang memungkinkan siswa belajar melalui konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring dengan kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan maupun kecepatan belajar.

Blended learning merupakan sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.

Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 9 langkah yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Langkah 1. Kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/ pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
Langkah 2. Berdasarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang
Langkah 3. Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/ pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
Langkah 4. Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang
Langkah 5.Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
Langkah 7. Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini saya merancang pembelajaran secara blended learning)
Langkah 8. Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
Langkah 9. Setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb:
1.  one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
2.  One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
3.  Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah);
4.  Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

Khusus untuk langkah yng terakhir evaluasi sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain. Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

Rancangan pengembangan blended learning berbasis handphone (BLISH) di mulai dengan :
A.      Analisis
1.      Mengumpukan data dan informasi awal
Mengidentifikasi masalah, memformulasi masalah, memvalidasi masalah, dan merumuskan masalah.
2.      Merumuskan tujuan instruksional
Merumuskan tujuan, penyesuaian tujuan, memvalidasi tujuan dan membuat skala prioritas.
3.      Analisis Instruksional
Suatu alat yang digunakan para penyusun desain instruksional atau guru untuk membantu mereka di dalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus dikuasai/dilaksanakan oleh siswa dan sub tugas yang membantu siswa menyelesaikan tugas pokoknya.
4.      Analisis karakteristik peserta didik
Karakteristik umum dan kompetensi awal
B.       Desain dan Pengembangan
1.      Menyusun tujuan instruksional khusus
2.      Menyusun instrumen penilaian
3.      Menyusun strategi instruksional
4.      Mengembangkan bahan pembelajaran baik cetak maupun online
C.     Evaluasi
1.      Evaluasi satu-satu dengan peserta didik
2.      Evaluasi kelompok kecil
3.      Uji coba lapangan
4.      Prototipe bahan model pembelajaran
Desain ini merupakan desain pembelajaran modern yang tentunya akan memerlukan dukungan dari semua pihak, baik siswa, guru, sekolah (terutama sarana dan prasarana) dan masyarakat (dalam hal ini dukungan orangtua/wali siswa) serta memerlukan kerjasama dengan pihak ketiga. Untuk sekolah-sekolah rintisan di pinggiran tentunya memerlukan pemikiran lebih lanjut bagaimana menerapkan desain pembelajaran ini.

Beberapa hari yang lalu, kami pernah mencoba untuk membuat evaluasi dengan menggunakan aplikasi sederhana banyak menemukan kendala terutama sinyal internet yang kurang bersahabat bahkan “blank spot”. Selain itu juga terkendala aplikasi dalam handphone mereka kurang memadai. Kondisi ini tentunya akan sangat menghambat desain pembelajaran modern yang kita bahas pada kesempatan ini.




Agus Purwadi
SMP N 4 Ponjong

Comments