Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari




BELAJAR DAN BELAJAR MENULIS SETIAP HARI


55+ Gambar Orang Belajar Versi Kartun


Menulis memang memerlukan ketrampilan dan kemampuan tersendiri. Untuk menjadi trampil dan lancar dalam menulis kita harus belajar dan mau menulis secara terus menerus. Meskipun kadang harus dipaksa untuk menulis, agar kemampuan menulis kita akan semakin baik. Ini memang bukan sesuatu yang mudah karena kita benar-benar harus meluangkan waktu kita atau memanfaatkan waktu sekecil apapun untuk menulis. Bahkan jika memungkinkan lakukan menulis itu setiap hari, dari hal yang sederhana dan mungkin tentang sesuatu yang tidak penting sekalipun.

Untuk dapat menulis dengan baik, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan :
1.      Kita harus mengalahkan diri kita sendiri, mengatasi rasa bermalas-malasan untuk menulis dengan berbagai alasan. Misalnya belum punya ide, tidak ada waktu, repot atau yang lainnya.
2.      Kita harus mampu mengatasi ketidakpercayaan pada diri, merasa tulisan kita tidak bagus, tidak berbobot, tidak memiliki makna atau yang lain. Hal ini harus benar kita buang jauh-jauh, karena tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah selesai. Maka mulailah menulis, karena menulis adalah sesuatu yang terbaik jangan menunggu sempurna. Hasilnya akan kita lihat pada saat kita sudah menyelesaikannya. Masalah baik atau tidak, berbobot atau tidak, bermakna atau tidak itu urusan nanti.
3.      Siapkan waktu khusus untuk menulis. Kita memang harus membuat semacam jadwad atau schedul kapan kita akan menulis dan kapan akan diselesaikan. Dan ini harus kita usahakan semaksimal mungkin untuk melaksanakan atau memenuhi jadwal itu.
4.      Memanfaatkan ide yang ada, karena terkadang ide itu muncul tidak menentu baik tempat maupun waktunya. Segera tangkap ide dalam bentuk draf baik dengan tulisan sederhana di atas kertas, catatan harian, handphone atau di komputer. Karena ketika kita tidak segera menulisnya maka bisa jadi ide yang ada tadi akan lupa atau hilang. Tulislah pointer-pointer pentingnya yang nanti akan kita kembangkan dalam tulisan selanjutnya. Ide merupakan pokok mengapa kita menulis, karena tanpa ide maka konten dan tujuan tulisan kita menjadi tidak jelas.

Tulisan yang telah kita buat maka bisa di bagikan ke publik bisa melalui blog kita atau melalui media sosial yang lain seperti facebook atau media cetak atau online. Tulisan yang sudah jadi saya coba kirim ke media on line dan alhamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yg sudah populer atau berskala nasional.

Tulisan yang di upload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Contoh tulisan yang ditulis di blog pribadi dan bisa di share juga ke medsos kita seperti facebook atau wag kalau kita terbiasa menulis maka insya Allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Pengalaman-pengalaman dan tulisan-tulisan yang kita simpan dalam blog maka bisa kumpulkan juga menjadi sebuah buku.

Dengan menulis kadang-kadang ide-ide baru muncul dan tidak hanya tulisan kita pun juga bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan. Tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan difahami. Carannya antara lain dapat dilakukan dengan :
1.  Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang simpel saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab
2. Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tsb. Ini bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab.
3. Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab.
4. Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
5. Tambahkan gambar atau foto atau data yg membuat tulisan menjadi lebih menarik.
Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima. Karena kita juga bersaing dengan tulisan-tulisan lain. Ditolak atau tidak diterima jangan membuat kita putus harapan, apalagi sekarang hanya modal email.

Kemudian muncul pertanyaan bagaimana agar kita bisa tetap konsisten dan semangat dalam menulis?
1.  Jika saat menulis nge blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu rest atau rilek dulu. kalau sdh fresh tinggal lanjut. Jangan maksakan kalau lagi nge blank nulis, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan.
2.  Untuk konsisten memang berat, saya pun belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita belum ade ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya.
3.  Caranya ya kita sering baca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. Berlatih, berlatih dan berlatih serta minta saran dari orang lain.

Bagaimana kita memanfaatkan ide yang ada dengan maksimal?
Sebenarnya banyak ide yang tinggal ditangkap saja. Tuliskan ide-ide tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 kita kaitkan dengan disiplin keilmuannya, dengan tradisi yang ada di masyarakat, dengan kondisi ekonomi masyarakat dampak covid-19 atau dengan pendidikan dengan BDR atau WFH-nya ini bisa menjadi banyak tulisan.

Kita juga bisa menuliskan ide-ide kita dalam blog, namun kalau kita membuat satu blog sebenarya tidak masalah tapi ciri khasnya kurang.  Kita bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. Namun kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun-akun tersebut. Untuk awal satu blog juga tidak apa-apa, jika menarik akan di baca orang. Kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja.

Bagaimana cara menulis buku fiksi?
Menulis fiksi itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi, saya senddiri belum pernah menulis fiksi. Untuk membuat ending ada beberapa pendekatan :
1.      Apakah pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya.
2.      Apakah pembaca sampai kesimpulan ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad ending atau normal.
3.      Apakah ingin ada pesan moral yang iingin disampaikan

Bagaimana cara menulis yang berstandar dan resmi ?
Menulis resmi sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia standar, kalau yang tidak  standar di WA dengan teman yang sudah familiar. Mtr bisa dibaca motor atau matur atau muter, nah. Jadi bingung apalagi bahasa kita ada ratusan yang setiap kata tidak sama untuk setiap daerah. Trik merangkai suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2 sampai dengan 4 paragraf, sehingga pembaca tidak lelah.



“Menulis adalah sesuatu yang terbaik, jangan menunggu sempurna. Tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah selesai “






Agus Purwadi
SMP N 4 Ponjong

Comments